PORTALSURABAYA.COM – Focus Grup Discusion (FGD) diadakan UPT Resource Center Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Rabu (29/9/2021) dalam program Transisi Post School. Diskusi ini mengundang beberapa narasumber yang berkompeten bagi anak disabelitas, Rabu (29/9/2021).
Kepala UPT Resource Center Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Innik Hikmatin mengatakan Transisi Post School ini mempunyai tiga model pelayanan, yang pertama pra transisi program anak berkebutuhan khusus usia nol hingga sebelum atau pra sekolah untuk diterapi untuk mengetahui problem apa yang didapat pada anak tersebut.
“Anak-anak pra sekolah ini akan lebih dulu diterapi oleh tim UPT Resource Center untuk mengetahui apa problem yang didapat pada anak tersebut sebelum masuk ke jenjang sekolah. Jika mereka butuh terapi lebih, itu termasuk pelayanan dan menjadi tugas dari Resource Center,” kata innik.
Yang kedua ketika anak sudah menginjak usia sekolah, maka akan diantar dan direkomendasikan sekolah dimana yang cocok, dimana sekolahnya lebih dekat.
Tapi, ketika sekolah tidak respon, tim Resource Center akan melakukan jemput bola dengan mengundang kepala sekolah untuk memberikan penjelasan.
“Ketika anak sudah siap sekolah entah TK, SD, SMP atau SMA, Kami akan antar serta memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah. Tapi jika pihak sekolah menolak, kami akan mengundang dan didekati untuk memberikan pengertian dan penjelasan,” ungkapnya.
Setelah mengantarkan ke jenjang sekolah, lanjut Inik Resource Center tidak diam disitu, tapi akan selalu mengawal hingga lulus dari jenjang sekolah.
“Kami akan selalu mengawal, memberi arahan dan rekomendasi kepada anak-anak jika ingin melanjutkan sekolah, misal anak sudah selesai sekolah TK, kita akan rekomendasikan sekolah lanjutan di mana, begitu juga yang SD, SMP dan SMA,” katanya.
Misal, anak yang sudah SMA apakah mereka akan melanjutkan kuliah atau bekerja. Jika ingin melanjutkan kuliah akan diberikan arahan dan saat ini ada 15 anak disabelitas yang sudah kuliah di universitas negeri dan swasta.
“Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada 15 anak disabelitas yang kita kawal melalui program Transisi Post Scholl bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri maupun swasta,” ungkapnya.
Kemudian yang ketiga, bagi yang ingin bekerja, ini masuk program yang kedua yakni Post School, dimana anak yang sudah selesai sekolah tapi ingin bekerja akan ditata dengan diberikan keterampilan.
“Sudah ada 30 anak didikan Resource Center yang sudah bekerja di beberapa bidang seperti menjahit dan bidang keterampilan lain di kantor yang bekerjasama dengan Resource Center,” jelas Innik di kantor UPT Resource Center.
Diskusi FGD ini diikuti dari beberapa peserta mulai dari Komunitas Tuli, Komunitas Anak Gresik, Orang tua siswa, Guru dan kepala sekolah termasuk tim pengembang Pendidikan Inklusif (PI) Jatim.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB