PORTALSURABAYA.COM – Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bagian penting dari pemerintahan desa modern. Dengan kemajuan teknologi, banyak sistem telah dikembangkan untuk membantu pemerintah desa dalam menjalankan tugasnya.
Hal ini seiring dengan tuntutan masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan dari pemerintah secara cepat dan efektif. Oleh sebab itu, pelayanan pemerintah ditingkat desa mulai menggunakan sistem berbasis teknologi informasi dengan menerapkan Sistem Informasi Desa (SID) secara terpadu.
Setelah menggunakan SID, pemerintah desa akan lebih cepat saat mencari data penduduk, tidak perlu bolak balik untuk membuka kartu keluarga.
Salah satu contohnya adalah Sistem Informasi Desa (SID) yang memungkinkan pemerintah desa (PemDes) untuk mengelola data penduduk dan administrasi desa dengan lebih efektif. SIMDES dapat membantu pemerintah desa dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas layanan publik.
Dengan kondisi tersebut, pemerintah desa melalui operator IT dan sekretataris desa se-Kecamatan Kebomas mengembangkan kemampuan dalam peningkatan pelayanan melalui Workshop Sistem Informasi Desa.
Baca Juga: Wujudkan Nawakarsa Gresik Cerdas, Bupati Luncurkan Program Bawean Rintisan Pulau Pendidikan
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam pengarahannya mengatakan, bahwa pemerintah desa merupakan lembaga pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat. Maka pelayanan pun harus prima, sebab pelayanan di tingkat desa bersifat intens.
“Pemerintah desa adalah touchpoint pertama masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. Pengalaman masyarakat ketika mendapatkan pelayanan di kantor desa ini mempengaruhi kepuasan masyarakat dan citra pemerintah,” ujar Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, Kamis malam (13/07/2023).
Ia menyebut bahwa Basis Data (Database) merupakan simpanan data yanga harus merujuk pada kondisi riil di lapangan. Ia juga mengatakan bahwa tolok ukur keberhasilan suatu daerah adalah merujuk pada data dan kondisi yang benar-benar valid.
Ia berharap, Kecamatan Kebomas melalui kegiatan tersebut, akan menjadi pioner bagi daerah lain dalam menghadapi transformasi digital.
“Jadi ketika kita mengintervensi suatu kegiatan atau program harus sesuai dengan sajian data yang ada. Data tersebut harus tersaji secara akurat agar tepat sasaran,” katanya.
Untuk mendukung tercapainya kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik, maka pemerintah desa perlu melakukan inovasi atau terobosan terbaru untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan di desa. Sebagai contoh, penanganan stunting yang saat ini tengah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik.
Pemkab Gresik membangun sinergi dengan pemerintah di tingkat desa kaitannya dengan data. Maka apabila data sudah siap, penanganan akan mudah dilakukan.
“Saya punya treatmen khusus untuk penanganan stunting. Yakni dengan pola bapak asuh. Namun, pola ini harus sejalan dengan data yang bapak dan ibu (peserta workshop) sajikan nantinya,” pungkasnya.
Di akhir sambutannya, Gus Yani menyampaikan bahwa inovasi merupakan hal yang diperlukan oleh pemerintahan desa demi pelayanan publik yang lebih baik.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB