PORTALSURABAYA.COM – Melalui dana Corporate Social Responbility (CSR) PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan (PBB-UP) Gresik memberikan bantuan untuk masyarakat terpapar Covid-19, Senin (23/8/2021). Kali ini anak Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu memberikan 5 unit tabung oksigen beserta isinya berukuran 6 M3 (meter kubik) kepada Satgas Covid-19 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Bantuan itu diserahkan oleh General Manager PT PJB UP Gresik, Sidik Wiyono kepada Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah di Rumah Dinas Wabup di Jalan Basuki Rahmat.
Wabup yang akrab disapa Bu Min ini menyampaikan terima kasih kepada pihak PT PJB UP membantu Pemkab Gresik dalam penanganan Covid-19.
Bu Min berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang tengah mengalami isolasi mandiri.
“Adanya sinergi antara Pemerintah dengan swasta ini merupakan bentuk gotong royong agar kita segera keluar dari pandem covid-19. Dalam penanganan pandemic covid-19, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kerjasama yang intens dengan semua pihak agar pandemic segera bisa diatasi,” katanya.
Sesuai data dari Dinas Kesehatan Gresik, Covid-19 di Gresik sudah menampakkan penurunan secara signifikan. Jumlah pasien aktif di Gresik hanya tinggal 490 orang, 402 pasien lainnya masih melaksanakan isoman.
Sementara tingkat hunian rumah sakit (Base Ocupancy rate/BOR) rujukan covid sebesar 16,27% atau hanya 88 orang.
Meskipun tidak lagi direkomendasikan pasien covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) dirumah, namun Posko Covid yang ada di tiap wilayah eks wilayah Kerja Pembantu Bupati Gresik ini tetap menyiapkan tabung oksigen untuk melayani masyarakat refill ke tabung kecil.
“Meskipun ada kebijakan larangan isolasi mandiri bagi pasien covid-19, namun pada rapat siang tadi masih ada beberapa kriteria pasien yang masih diperbolehkan isoman dengan pengawasan ketat tenaga medis,” ujar Bu Min kepada Kabag Humas dan Protokol Reza Pahlevi.
Seperti, pasien manula diatas 65 tahun dan anak dibawah 12 tahun, ibu hamil dan menyusui serta pasien berkebutuhan khusus.
“Ya seperti pasien manula, ibu hamil menyusui dan pasien kebutuhan khusus . Mereka itu masih bisa isoman,” ucapnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB