PORTALSURABAYA.COM – Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan melakukan pemantauan lokasi rawan banjir dan longsor di Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Minggu (7/11/2021). Tak hanya itu, lulusan Akpol 2021 ini juga memberi bantuan sembako kepada puluhan warga korban banjir luapan sungai Lamong.
Dari pantauan di lokasi, Kapolresta beserta jajarannya mengendarai mobil off road untuk bisa menerabas jalur rawan banjir di Dusun Klanting, Desa Pulorejo dan Dusun Talunbrak, Desa Talonblandong, Kecamatan Dawarblandong.
Bersama anggota BPBP Kabupaten Mojokerto, Danramil, Tagana, dan BBWS, Ia melakukan penyisiran langsung di sepanjang wilayah yang menjadi langganan banjir tersebut
“Kita laksanakan bakti sosial ke rumah-rumah yang terdampak kali Lamong. Kalau dari data yang kita kumpulkan ada 30 sampai 35 KK. Ini jadi peristiwa rutin tahunan,” ucap Kapolresta.
Ia menegaskan, banjir tahunan harus dicarikan solusi pastinya, jangan hanya dibiarkan. Harus ada langkah-langkah konkrit bagaimana mengatasi masalah tersebut.
Terlihat rumah-rumah warga terdampak banjir berada di pinggiran sungai dengan posisi lebih rendah dari jalan desa.
“Tidak hanya respon banjir, tapi proaktif bagaimana banjir ini kita tangani. Jadi yang Dusun Talunbrak solusinya harus pakai bronjong. Kalau di sini (Dusun Klanting) solusinya tanah dinaikkan, dan sudah ada anggarannya dari desa maupun kecamatan,” katanya.
Untuk itu, dirinya akan berkoordinasi dengan Forkopimda terkait antisipasi luapan air Kali Lamong yang meluap agar tidak masuk ke wilayah penduduk.
Sementara, normalisasi arus dari balai besar wilayah sungai (BBWS) harus segera dilakukan. “Ini juga ada dari BBWS, kita komunikasi biar normalisasinya bisa kita laksanakan,” ujarnya.
Terpisah, Kasi Humas Polresta Mojokerto IPDA MK Umam menambahkan, kegiatan di wilayah utara sungai Brantas ini selain untuk memberikan bantuan sosial secara door to door. Juga sekaligus melihat kondisi rumah warga dan mendengar keluhan korban banjir.
Pihaknya pun memberikan paket sembako, dan himbauan antisipasi dini jika air Kali Lamong kembali meluap sewaktu-waktu. Lantaran, saat ini Indonesia sudah memasuki musim penghujan.
“Ada puluhan paket sembako dan obat-obatan yang kita berikan kepada warga dua dusun yang terdampak banjir,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu lansia pasangan suami istri Swadi dan Santri yang paling terdampak saat banjir tahunan mengatakan mereka sudah terbiasa mengalami hal ini sejak tahun 2019 lalu. Di usianya yang sepuh, mau tidak mau harus menerima bencana alam yang terjadi setiap tahunnya.
“Mau bagaimana lagi, rumah kami ada dipinggir sungai. Dan posisinya rendah. Kalau banjir ya terendam separuh rumah (terbuat dari bahan kayu) saya,” ucap Swadi.
Dirinya berharap, benar-benar ada solusi dan bantuan dari pihak-pihak terkait untuk mengatasi permasalahan yang dialami bersama warga lain. Agar tidak merasa was-was ketika hujan deras mengguyur.
“Kalau air masuk rumah bisa seminggu tiga kali pas musim hujan gini. Nanti masuk airnya, gak berapa lama, hitungan jam surut lagi. Ikutin kondisi hujan,” keluhnya. (Susan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB