PORTALSURABAYA.COM – Cabang Olahraga (Cabor) Bola Voli Kabupaten Gresik sudah lima bulan menjalani Puslatkab menuju Porprov. Dan ajang Pra Porprov di Jember yang berlangsung mulai 21 hingga 26 Maret nanti menjadi pembuktian atlet untuk memberikan prestasi terbaik.
Ada 24 atlet terbaik putra dan putri hasil seleksi yang di bawa untuk bertanding di Pra Porprov. Untuk tim putra di bawah kendali pelatih Khoiri, dan tim putri dibawah asuhan Firman.
Namun, sebelum berangkat menuju Pra Porprov Itu, tim Bola Voli Kabupaten Gresik sempat terkendala dana. Beredar di WhatsApps Grup (WAG) bahwa tim Bola Voli hanya mendapatkan dana Rp.10 juta dari KONI Gresik dan terancam gagal berangkat.
Saat di konfirmasi tentang beredarnya pesan di WAG itu, M. Yahya manajer Bola Voli Gresik membenarkan jika tim Bola Voli mendapatkan dana anggaran untuk Pra Porprov sebesar Rp.10 juta dari KONI Gresik, tapi Ia membantah jika tim Bola Voli terancam gagal berangkat mengikuti Pra Porprov.
“Benar sebelumnya dana dari KONI Gresik Rp. 10 juta, sudah saya ambil dan sudah di belikan Jersey untuk 2 tim (putra dan putri), sisa Rp. 3 juta. Untuk pesan yang beredar di WAG tim Voli terancam gagal berangkat ke ajang Pra Porprov itu tidak benar,” ujarnya, Minggu (20/3/2022).
Yahya menjelaskan, anggaran dana dari KONI yang minim yakni sebesar Rp. 10 juta tersebut, tentu tidak cukup untuk biaya selama di Jember, apalagi setelah melakukan perincian untuk biaya selama enam hari sekitar lebih kurang 50 juta.
Ia kemudian berinisiatif menghadap ketua PBVSI Gresik atas permasalahan dana tersebut agar mendapatkan solusi. Setalah membeberkan berapa besar dana yang di butuhkan tim selama di Jember, akhirnya ketua PBVSI Gresik memberikan dana tambahan.
“Alhamdulillah, setelah menghadap ke ketua PBVSI yang juga Kapolres Gresik, kekurangan dana itu bisa teratasi, Kapolres melalui Kasatreskrim sebagai ketua harian telah mensuport dana selama Pra Porprov,” ucap mantan Wakapolres Balongpanggang itu.
Yahya melanjutkan pagi tadi (Minggu, 20/3/2022) sebelum tim berangkat menuju Jember, menerima lagi dana tambahan sebesar Rp.5 juta dari KONI, sehingga total menjadi Rp.15 juta. Tapi, tidak tahu apakah dana Rp.5 juta itu dari KONI atau dari sumbangan Bupati.
“Tadi sebelum berangkat, ada dana tambahan sebesar Rp. 5 juta, jadi total Rp. 15 juta yang saya terima. Tapi dana tambahan Itu dari KONI atau dari Bupati, itu yang membuat saya bingung. Yang jelas diserahkan oleh orang KONI,” kata Yahya.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB