PORTALSURABAYA.COM – Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 kali ini menyambangi Desa Wisata Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Desa tersebut masuk dalam 50 desa wisata terbaik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
”Desa Wisata Semen ini dikerjakan bersama-sama dalam konsep pariwisata berbasis komunitas. CBT (community based tourism). Dan ini banyak peluangnya untuk menciptakan lapangan kerja. Dan meningkatkan penghasilan karena kita lihat tadi produk-produk ekonomi kreatif yang sangat beragam,” kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Parekraf/Baparekraf kepada awak media, Rabu (29/6/2022).
Sandi juga menyampaikan terima kasih kepada mitra kolaborasi yang terlibat dalam pengembangan 50 desa wisata. Diantaranya Astra, BCA, BNI, dan Grab.
Khusus untuk Desa Wisata Semen akan mengikuti program pembinaan dan pendampingan BCA melalui program Desa Mitra Bakti BCA.
Kepada awak media, Sandi juga menerangkan, tingkat kunjungan wisatawan ke desa wisata saat ini naik sebesar 30 persen di saat pandemi.
”Berarti menunjukkan 1,1 juta lapangan kerja baru yang ingin kita ciptakan masih bisa direalisasikan asal kita tetap menjaga momentum kebangkitan ini,” ungkap Sandi menjawab pertanyaan wartawan terkait naiknya kasus positif Covid-19.
Selain itu, Kemenparekraf juga akan meningkatkan kualitas sinyal komunikasi di desa wisata tersebut yang dinilai belum maksimal.
”Jadi ini nanti akan saya laporkan langsung kepada Pak Menkominfo sehingga melalui programnya Bakti Kominfo akan hadir di Desa Wisata Semen,” tukas Sandi.
Sandi juga mengungkapkan optimismenya terkait potensi Desa Wisata Semen.
”Seperti kita lihat ini kan, hidup semua. Dan terbukti memang pariwisata kita mendapatkan predikat naik 12 peringkat dalam satu tahun,” terangnya.
Desa Wisata Semen memiliki jarak tempuh sekitar 32,3 km dari Pusat Kota Blitar atau sekitar 58 menit perjalanan menggunakan mobil.
Terletak di antara lereng Gunung Kelud dan lereng Gunung Kawi dengan ketinggian 700 Meter Di atas Permukaan Laut (MDPL). Desa Wisata Semen dikelola oleh para pemuda mengedepankan pariwisata berbasis kearifan lokal.
Seperti halnya desa wisata yang lain, destinasi wisata di desa itu telah memenuhi standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari tujuh kategori.
Yakni:
1. Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya),
2. Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya),
3. Homestay,
4. Toilet umum,
5. Digital dan kreatif,
6. Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), dan
7. Kelembagaan Desa.
Beberapa daya tarik Desa Wisata Semen antara lain Air Terjun Kucur Watu Air. Itu adalah air terjun yang masih sangat alami dan terkenal dengan airnya yang jernih.
Tempat ini juga sering digunakan masyarakat umat Hindu sebagai air suci. Tidak hanya itu, di sekitar lokasi air terjun juga terdapat tempat yang digunakan masyarakat setempat untuk memanjatkan doa.
Ada pula Kawasan Wisata Ekologi (KWE) Puspa Jagad. Itu merupakan wisata ekologi pertama yang ada di Blitar. Berawal dari keresahan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS).
Akhirnya terciptalah tempat wisata yang menawarkan beberapa produk paket wisata edukasi. seperti, paket wisata edukasi sapi perah, konservasi Anggrek, hingga menjadi tempat outbond.
Tempat wisata ini terbukti memberikan dampak positif bagi ekonomi dan juga sosial masyarakat setempat. Tidak heran jika Kawasan Wisata Ekologi (KWE) Puspa Jagad mendapatkan penghargaan tingkat nasional.
Lalu ada Puncak Sekawan, kawasan hutan yang dulunya aktif dimanfaatkan sebagai tempat produksi getah pinus, kini sukses dibangun oleh Pokdarwis menjadi jalur hiking dan cycling, camping ground serta spot foto untuk wisatawan pecinta alam.
Puncak Sekawan adalah tempat yang tepat untuk menikmati sunrise dan sunset dengan latar pemandangan pegunungan yang mengitari. Seperti, Gunung Kromasan, Gunung Kelud, Pegunungan Putri Tidur, Gunung Gedang, dan Gunung Semeru.
Seni Langen Beksan merupakan tarian sambutan para tamu yang datang. Memiliki filosofi yaitu agar para tamu yang datang dapat menjadi lebih akrab dengan tuan rumah, sehingga terjalin suatu keakabran yang baik antarpersonal maupun daerah.
Tarian ini biasanya dipertunjukkan saat acara besar seperti nikahan, khitanan, juga penyambutan tamu besar.
Lalu ada Jaranan Dor, sebuah kesenian yang paling diminati di Desa Semen dan dilestarikan hingga kini. Menggambarkan tentang Ksatria yang gagah perkasa yang tidak takut dengan musuh manapun.
Di akhir tarian biasanya wisatawan dapat melihat atraksi penari yang sudah kehilangan kontrol yang menikmati makanan tak lazim yang tidak biasanya dikonsumsi oleh manusia.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB