PORTALSURABAYA.COM – Persebaya memanfaatkan jeda kompetisi dengan pulang dan berlatih di Surabaya. Pertimbangan Aji Santoso, pelatih kepala Persebaya, karena di Bali tidak ada alternatif lapangan yang bagus. Selain itu, agar pemain bisa berkumpul dengan keluarga, meski hanya beberapa hari.
Hal ini disambut antusias oleh pemain. Salah satunya Samsul Arif Munip, striker Green Force. Dia menyebut libur ini sebagai charge psikologis, dimana bermain jauh dari keluarga menjadi beban psikis tersendiri.
Pemain asal Bojonegoro, Jawa Timur ini mengatakan, banyak hal terkait konsistensinya di dalam tim dan cara memotivasi pemain muda yang ada di Persebaya. Mantan pemain Persibo Bojonegoro ini juga membeberkan bagaimana persaingan di dalam tim dimana usia yang tak lagi muda.
“Sebenarnya tidak ada rahasia ya, kalau kita memberi 100% di latihan pasti di pertandingan kita mendapatkan hasil seperti kita di latihan,” kata Samsul usai latihan di Gelora 10 Nopember, Tambaksari – Surabaya, Jum’at (21/1/2022) lalu.
Menurutnya, Persebaya saat ini telah menemukan irama permainan dan style of play-nya. Pemain yang malang-melintang di sepak bola nasional ini berharap dapat mengembangkan permainan secara tim. Sebab dikatakannya pula, bahwa peserta Liga 1 sudah banyak mengetahui skema Persebaya.
“Sudah banyak tim yang mengetahui skema permainan kita, dan kita harus banyak berimprovisasi,” sambungnya.
Pemain yang pernah bermain di Barito Putra ini mengaku belum menemukan konsistensi di dalam Persebaya. Bermain reguler di tim yang minim serta menjadi kunci, Samsul mengatakan akan terus berusaha maksimal. Persaingan di dalam Persebaya pun bagi pemain lokal masih sangat ketat menurutnya.
“Persaingan dari internal pemain juga sangat kompetitif, gak ada yang bisa cepat puas diri, harus terus membaik dari hari ke hari,” tandas Cak Sul, sapaan akrab pemain kelahiran 14 Januari 1985 ini.
Melakoni kompetisi pada seri ke-4 di Bali dan sejak seri pertama hingga ketiga masih di luar Surabaya dan Jawa Timur, hal ini menjadi beban psikologis tersendiri. Samsul selaku pemain senior di Persebaya menyebut bahwa hal itu menguras psikis pemain.
“Main jauh dari keluarga dari segi psikologis pemain pasti menguras, sangat menguras. Alhamdullilah kita ada libur, kita bisa refreshing dan men-charge tenaga dan pikiran kita,” ungkapnya.
Hadirnya Arsenio Valpoort yang di dua laga berbagi menit bermain dengannya, Samsul sebagai pemain tetap percaya dengan pengganti Jose Wilkson tersebut.
“Arsenio pemain berkualitas, kita tahu CV dan latar bermain di banyak negara di Eropa, Korea. Saya pikir dia punya kualitas, punya kapabilitas untuk bermain di Persebaya. Dia hanya butuh waktu saja, kita sebagai pemain berada di lingkungan baru pasti butuh adaptasi, butuh mengenal satu dengan lainnya. Kita sebagai temannya, berusaha mendukung dia menciptakan situasi dan lingkungan yang bagus untuk dia,” imbuh Bapak dua anak ini.
Terkait lima pemain yang dipanggil Timnas untuk event uji coba kalender FIFA, mantan pemain Persela Lamongan ini mengatakan bahwa Persebaya sudah sangat terbiasa dengan pemanggilan Timnas. Persebaya diakui Samsul memiliki kedalaman squad yang cukup bagus ditambah banyak pemain muda.
“Persebaya harus siap untuk itu, semua pemain punya potensi dipanggil Timnas. Ke depan seperti itu, mungkin musim-musim selanjutnya seperti itu, kita tak perlu berkecil hati. Kita tahu mereka memang pemain penting buat Persebaya, pemain yang bisa mengangkat level permainan kita. Dengan squad yang ada ke depannya kita akan baguslah,” tegas Samsul.
Menurut Samsul Arif, iklim kompetisi di Indonesia dinamikanya berubah. Persaingan dengan klub lain butuh situasi yang solid di dalam tim. Pemain muda di Persebaya menurutnya telah belajar banyak dengan kepelatihan Aji Santoso. Banyak perkembangan yang luar bisa dialami pemain-pemain muda.
“Kita yang senior gak harus bilang gini-gitu untuk pemain muda. Mereka punya kualitas semua, tinggal mental saja, kita berusaha menjadi role model di dalam dan luar lapangan,” jelasnya.
Wacana PT LIB yang akan uji coba dengan penonton juga disambut gembira pemain yang baru merayakan ulang tahun ke-37 tahun ini. Samsul Arif yang baru musim ini berseragam Persebaya mengaku sangat merindukan atmosfer Bonek, suporter Persebaya.
“Saya merindukan suporter, terutama Bonek. Saya main disini kalau gak ada Bonek, rasanya kurang gimana gitu. Tapi yang jelas prokes lebih utama, tapi ada suporter kita di lapangan semakin semangat,” urainya dengan riang.
Ditanya soal kans Persebaya juara, Samsul menanggapi obyektif. Melihat persaingan di papan atas klasemen, tim berjuluk Bajol Ijo ini memiliki kans untuk itu.
“Kita lihat di sosmed, Persebaya amazing bisa di papan atas yang sebelumnya kita gak dipandang. Tapi yang jelas kita yakin dengan kemampuan kita sendiri. Dengan kekompakan dan kebersamaan Insya Allah kita bisa berada di track yang benar,” pungkas striker yang telah mengemas 5 gol untuk Persebaya ini.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB