PORTALSURABAYA.COM – Kabupaten Gresik 2022 ibarat hangatnya matahari pagi, setelah sekian waktu sempat redup akibat pandemi Covid-19. Layaknya pagi, momen ini mampu menumbuhkan harapan-harapan baru dalam menatap masa depan yang lebih cerah. Ungkapan ini, seakan tepat meringkas capaian dan upaya yang telah Pemerintah Kabupaten Gresik lakukan di 2022.
Pandemi Covid-19 selama kurang lebih 3 tahun memukul mundur berbagai sektor kehidupan. Tidak hanya di Kabupaten Gresik, melainkan juga di Indonesia, bahkan dunia. Kala itu, dengan semangat kebersamaan, Pemkab Gresik bersama TNI Polri dan masyarakat berjibaku mengatasi pandemi hingga saat ini pandemi bisa dikatakan terkendali.
Lepas landas, terkendalinya pandemi memberikan angin segar dalam upaya pemulihan-pemulihan berbagai sektor. Tahun 2022 merupakan pondasi kokoh Pemkab Gresik, untuk menyongsong tantangan pada tahun 2023 dan tahun-tahun yang akan datang. Berbagai program dasar dijalankan Gus Yani dan Bu Min beserta semua jajarannya dalam tahun ke-2 era kepemimpinannya.
Kolaborasi dengan semua pihak terus dijalin, seperti program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) kolaborasi bersama Badan Pertanahan Nasional wilayah Gresik, dan program Universal Health Coverage (UHC) buah kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Tak ketinggalan Rumah Vokasi hasil kerja sama Pemkab Gresik dengan berbagai asosiasi seperti HIPMI, Apindo, dan Kadin Indonesia, yang bergerak di bidang peningkatan kualitas SDM dalam hubungannya dengan penyerapan tenaga kerja.
Upaya-upaya peningkatan kualitas SDM juga memberikan efek positif. Angka pengangguran terbuka tahun 2022 tercatat mengalami penurunan menjadi 7,84 %. Penurunan ini cukup baik setelah angkanya cukup tinggi pada tahun 2020 sebesar 8,21 % akibat dampak pandemi.
Baca Juga:Ning Nurul Ingatkan Untuk Terus Meningkatkan Pelayan Posyandu di Gresik
Dikenal sebagai kota industri, Pemkab Gresik terus membuka diri dengan masuknya investasi. Dengan kemudahan dan potensi yang ada, tercatat hingga triwulan ke-3 investasi yang masuk di Kabupaten Gresik senilai Rp. 20.79 triliun. Disamping itu, Kabupaten Gresik juga ditunjuk menjadi salah satu “tuan rumah” proyek strategis nasional yakni kawasan industri JIIPE yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Kelompok UMKM juga tidak ditinggal sendiri. Bersama Bea Cukai Gresik, Pemkab Gresik kerap mengadakan pelatihan dan pendampingan UMKM hingga bisa “berani” ekspor. Hasilnya, beragam produk agropolitan baik mangga dan jeruk nipis, hingga rotan dan produk makanan olahan sudah “terbang” di pasar dunia.
“Kita turun ke pintu rumah pelaku UMKM, kita lihat barangnya, ambil sampling, lalu kita bantu perijinannya, Nomer Induk Berusaha (NIB) sampai dengan pasarnya sehingga alhamdulillah bisa berjalan.” ujar Gus Yani menggambarkan strategi jemput bola untuk kemajuan UMKM Gresik.
Tahun 2022 juga menjadi momen penting bagi Kabupaten Gresik ditengah isu ketahanan pangan. Sebut saja Kampung Bandeng dan kawasan food estate berbasis mangga yang diresmikan pula oleh Presiden Joko Widodo. Semua ini disinergi dengan dukungan program PKK, dalam penguatan keluarga untuk mengatasi masalah pangan dan kaitannya dengan penurunan stunting.
Penanggulangan bencana banjir Kali Lamong juga menjadi suatu program yang direalisasikan Gus Yani dan Bu Min tahun 2022. Bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) sebagai pihak yang berwenang, Pemkab Gresik terus mengupayakan normalisasi Kali Lamong, pembangunan tanggul di kanan dan kiri aliran sungai serta pembebasan lahan dalam upaya pengendalian banjir Kali Lamong. Dalam pelaksanaannya, selain menggunakan APBD, Pemkab Gresik juga mengetuk kesadaran perusahaan/industri sekitar untuk bersama-sama gotong royong dalam pendanaan program normalisasi.
Pendampingan Pemkab Gresik terhadap kelompok masyarakat rentan nyata terlihat lewat berbagai Bansos yang disalurkan. Berdasar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang update, masyarakat dapat menerima Bansos baik yang berasal dari APBN maupun APBD. Pemkab Gresik memiliki program PKH Inklusif dengan jumlah masyarakat penerima sebanyak 500 kelompok disabilitas, dan 1.950 kelompok lansia. Pada tahun 2022 total anggarannya sendiri sudah disediakan sebesar Rp. 4,9 miliar.
Upaya tidak akan menghianati hasil. Secara makro tercatat, pada tahun 2022 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 77,16 %. Angka stunting mampu turun hingga lebih dari 10 %, dan indeks kemiskinan menjadi 11,6 % setelah berada di angka 12,42% tahun sebelumnnya.
Semua upaya dan keberhasilan tahun 2022 tidak lepas dari kerja kolektif semua pihak. Kerap dikatakan Gus Yani dan Bu Min dalam berbagai kesempatan, pencapaian dan prestasi yang diraih semata-mata adalah untuk kesejahteraan masyarakat.
“Penghargaan demi penghargaan bukan merupakan tujuan utama, yang terpenting adalah kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gresik,” ujar Bu Min.*