PORTALSURABAYA.COM – Seminar Sejarah dengan tema Memaknai Sejarah dan Budaya untuk Masa Kini dan Masa Depan di Bandar Grisse, Sabtu (25/11/2023) malam digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik. Kegiatan ini, merupakan rangkaian kegiatan Giri Pancasuar Award (GPA) 2023.
Kegiatan tahunan ini juga sekaligus upaya mempromosikan wisata heritage atau wisata yang kaya kebudayaan dan sejarah di kawasan Gresik Kota Lama yang ikonik dimana Gresik juga dijuluki Kota Bandar.
Pembicara seminar kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Kabupaten Gresik, Ketua PWI Jatim dan juga Ketua Dewan Kebudayaan Gresik (DKG) berjalan gayeng mengupas sejarah Gresik.
Mengawali diskusi, Ketua DKG Irfan Akbar Prawiro menjelaskan, Kabupaten Gresik tidak lepas dari sejarah kemaritiman, yang merupakan jalur perdagangan rempah di era kolonial. Lantaran, Pelabuhan di Gresik menjadi sandarnya kapal-kapal kala itu.
“Dengan Syabandar Gresik, Nyai Ageng Pinatih, ibu angkat Sunan Giri sekaligus nenek moyang pelaut. Dari perdagangan dan perjalanan Isma itulah terbentuklah Gresik dan Bandar Grissee ini,” ungkapnya.
Di Bandar Grissee sendiri lanjut Irfan, terdapat beberapa kawasan multi etnis. Hal tersebut tentu juga bagian dari kekayaan sejarah dan budaya di Gresik.
“Ada kampung Arab, Pecinan, Kolonial, dan Pribumi,” tambahnya.
Baca Juga: Lima Tokoh Inspiratif Gresik Terima Penghargaan Giri Pancasuar Awards 2023
Selama ini, kawasan wisata Heritage yang sejak akhir tahun 2022 itu diresmikan, sudah ada beberapa upaya dari Pemerintah Kabupaten melalui Disparekrafbudpora untuk mengembangkan wisata.
Ditempat yang sama, kepala Disparekrafbudpora, drg Saifudin Ghozali mengatakan, banyak yang sudah dilakukan untuk memperbaiki Bandar Grisse, namun banyak juga pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Termasuk pengajuan kawasan Bandar Grissee ini menjadi cagar Budaya.
“Kami sudah melakukan telaah dan usulan menjadi cagar budaya. Perlu waktu karena melibatkan Provinsi dan Nasional,” ucapnya.
Dalam waktu dekat ini, sambung Ghozali, dalam meramaikan dan mempromosikan wisata heritage ini, pihaknya bekerja sama dengan Kodim 0817 Gresik.
“Dengan melakukan sinergitas dengan komunitas anak muda yang begelut di dunia kebudayaan, dan sejarah. Melakukan kegiatan di Bandar Grissee, merawat keberagaman, kita angkat menjadi bela negara,” jelasnya.
Mantan Kadinkes Gresik itu, menambahkan Festival Bandar Grissee yang sudah diagendakan setiap akhir tahun. Sekaligus sudah menjadi event tahunan Provinsi. Kalau sudah sudah dua kali event, maka akan menjadi event nasional,” paparnya.
“Kalau untuk emasalah parkir, masalah menghidupkan UMKM dan yang lainnya. Mungkin tahun depan sudah tertata, kami secara perlahan terus menata dan memperbaiki kawasan Bandar Grisse,” tambah Ghozali.
Sementara itu Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim mengajak teman-teman wartawan di Gresik untuk mendorong agar Bandar Grisse menjadi cagar budaya.
“Dengan cara memasukan cagar budaya menjadi Peraturan Daerah, (Perda). Karena melestarikan cagar budaya, amanat undang-undang,” jelasnya.
Pihaknya juga berpesan, agar wartawan di Gresik tetap menjadi panglima.
“Jangan pernah lelah, jangan pernah sampai bosan, kuncinya ada di anda semua,” pesannnya .
“Semoga Bandar Grissee nantinya, banyak kegiatan kesenian, dan kebudayaan. Hingga negara luar bisa berkunjung ke tempat ini,” harapnya.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB