PORTALSURABAYA.COM – Kelangkaan pupuk subsidi di Kabupaten Gorontalo Utara membuat petani mencari solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya melakukan kerjasama dengan produsen pupuk non subsidi PT. Rimbun nan Hijau (RnH) asal Gresik.
General Manajer PT. RnH, Ahmad Muallif menjelaskan pihaknya telah mencapai kesepakatan kerjasama dengan petani Gorontalo Utara dengan penandatanganan kontrak pengiriman pupuk non subsidi jenis Phoska sebesar 1000 ton dalam satu musim panen.
“Alhamdulillah, penandatanganan kontrak kerjasama pupuk non subsidi sebesar seribu ton dengan petani dari Kabupaten Gorontalo Utara sudah dilakukan,” katanya, Kamis (27/1/2022).
Nantinya, lanjut Muallif pengiriman pupuk non subsidi itu akan di lakukan secara bertahap sebulan sekali selama empat bulan atau dalam satu musim panen. Nantinya, sekali pengiriman dalam satu bulan mencapai 200 ton.
“Kita akan melakukan pengiriman 200 ton pupuk non subsidi sebulan sekali dalam rentang semusim atau bertahap selama satu musim panen atau selama empat bulan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, program kemitraan ini diharapkan bisa membantu petani dalam mengatasi kelangkaan pupuk yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara. Sehingga nantinya hasil pertanian bisa menjadi baik dan tidak gagal panen.
“Produk pupuk kami setara dengan yang di produksi pupuk Indonesia. Kandungan pupuk Phoska sangat baik dan banyak petani di beberapa daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Papua dan daerah lainnya menggunakan produk pupuk kami,” ungkap Ayik sapaan akrab Ahmad Muallif.
Sementara itu Ronald Adam salah satu petani asal Desa Bubode, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara mengaku dengan tercapainya kerjasama dengan PT. RnH diharapkan kekurangan pupuk subsidi bisa teratasi dengan adanya pupuk Phoska non subsidi ini.
“Ya, semoga saja dengan adanya kesepakatan kerjasama ini, kerisauan petani atas kelangkaan pupuk di kabupaten Gorontalo Utara terutama di Desa Bubode bisa teratasi,” jelasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB