PORTALSURABAYA.COM – Memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia 5 Juni 2022, Ecoton berkolaborasi bersama DLH Jombang, Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur, dan kelompok Pelindung Hutan (Kepuh) serta beberapa komunitas lingkungan di Kecamatan Wonosalam melaksanakan kegiatan dengan tema Zero Waste Adventure.
Aksi kolaborasi audit sampah plastik, edukasi pengurangan plastik sekali pakai, dan penanaman hutan konservasi untuk melestarikan hutan dan mata air.
Dr Schuyler Houser Postdoctoral Researcher, Department of Water Resources, Faculty of Civil Engineering, Tu Delft Belanda mengatakan bahwa sangat senang dengan keterlibatan anak-anak dalam menjaga hutan dan perlu adanya penguatan keterampilan serta teknologi.
“Saya suka melihat anak – anak terlibat aktif dalam menjaga hutan, sangat antusias meski datang hari minggu. Ada banyak komunitas di hulu yg menjaga sumber air, perlu menguatkan keterampilan mereka untuk menggunakan teknologi. Salah satunya untuk memetakan masalah konservasi hutan dan mendokumentasikan hasil pemantauan kualitas air dan biotilik secara digital,” katanya, Senin (6/6/2022).
Baca Juga: Jemaah Haji Diminta Perhatikan Isi Koper, Tas Tenteng, dan Tas Kesehatan
Komunitas kepuh yang merawat hutan juga sangat berperan penting menjaga mata air Sungai Brantas. Juga kerjasama antara pihak DLH Jombang, Dinas Kehutanan Jatim dengan sekolah serta komunitas yang ada.
“Saya senang sekali melihat kerjasama yang sangat baik antara DLH Jombang, Dinas Kehutanan Jawa Timur, Sekolah dan Komunitas berkolaborasi menjaga hutan dan berupaya mencegah pencemaran sungai,” ungkap Schuyler.
Arum Wismaningsih Pembina Polisi Air SMPN 1 Wonosalam mengatakan kegiatan yang dilakukan pada hari ini adalah penanaman pohon, buah klengkeng di kawasan hutan lindung Dusun Mendiro Desa Panglungan Wonosalam ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian untuk membantu mengurangi ancaman pemanasan global dan mengurangi risiko terjadinya banjir.
“Kegiatan lainnya adalah bersih hutan yang mana peserta memungut sampah plastik di sekitar hutan dan sepanjang perjalanan menuju air terjun selo lapis serta melakukan audit sampah plastik,” terangnya.
Sepanjang perjalanan menuju air terjun selo lapis, ditemukan sebanyak 3 sak sampah plastik yang terdiri dari botol plastik sekali pakai, plastik bungkus makanan ringan, plastik sachet dari shampo, kresek, plastik polibek dan sisa2 karung yg rusak (glangsing).
“Setelah melihat dan menghitung sampah yang sudah di evakuasi ditemukan 70 sachet multilayer, kresek 90, banner pvc, Botol 40, Pvc 6 potong, Sandal 3 potong Dan Bak keras 6 potong, Ungkap Arum.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB