PORTALSURABAYA.COM – Proyek Jalan Betoyo Dagang di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik mendapat protes keras dari kalangan legislatif M. Syahrul Munir. Anggota Dapil VIII (Sidayu, Bungah dan Manyar) yang langsung melakukan inspeksi mendakak melihat proyek pelebaran jalan itu.
Syahrul menilai proyek yang sudah dikerjakan sejak bulan April lalu sampai sekarang masih belum selesai. Tidak hanya itu, Ketua Fraksi PKB itu menjelaskan selama satu bulan ini pengerjaannya juga tidak maksimal.
Sirtu dituang begitu saja. Pemadatan dan penyiraman juga jarang dilakukan akhirnya banyak warga yang terpeleset hingga terjatuh di area proyek jalan ini.
“Pernah sekali saya ikut membawa korban seorang perempuan ke Puskesmas karena dia jatuh di area proyek ini, mukanya berdarah-darah. Saat itu lampu jalan juga kondisi mati,” ungkapnya di lokasi, Kamis (4/11 /2021).
Syahrul menjelaskan proyek yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) ini memang minim pengawasan dari dinas terkait. Jadi, dalam proses pengerjaan asal-asalan.
“Akhirnya pekerjaannya terkesan asal-asalan, padahal waktunya hanya tinggal bulan November ini harus sudah tuntas. Proyek ini sangat meresahkan bagi warga kalau pekerjaannya seperti ini, jalan berdebu dan berbahaya untuk dilewati,” terangnya.
Ia menilai, dengan pengerjaan yang asal-asalan serta adanya warga yang menjadi korban, serta lokasi proyek yang tidak ada aktivis, kontraktor harus segera di tindak.
“Proyek ini sangat meresahkan bagi warga kalau pekerjaannya seperti ini, jalan berdebu dan berbahaya untuk dilewati. Ini tadi saya cek juga tidak ada aktivitas apa-apa di lokasi.
Amsiong. Kontraktor harus ditindak tegas,” keluhnya.*