PORTALSURABAYA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus berupaya memberikan perhatian bagi para penyandang disabilitas, terutama dibidang pendidikan. Upaya yang dilakukan adalah menyeimbangkan relasi dan mengurangi kesenjangan serta memastikan persamaan hak hingga aksesbilitas terutama dalam hal pendidikan bagi penyandang disabilitas.
Pemkab Gresik melalui Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan serta Dinas Kesehatan juga siap memfasilitasi program bagi keberlangsungan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kabupaten Gresik.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah (Bu Min) dalam peresmian sanggar dan sekolah terapi anak-anak disabilitas yang berada di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik, Kamis (6/1/2022).
Peresmian sanggar tersebut juga dihadiri oleh Asisten I Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto. Mewakili Gubernur Jawa Timur, Asisten I emprov Jatim menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberikan dukungan terhadap program yang dilaksanakan oleh Pemkab Gresik.
Bu Min sapaan akrab Wabup mengatakan di bidang pendidikan disabilitas, Pemkab Gresik juga telah memfasilitasi melalui resource centre yang dikhususkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Sebagai upaya kami agar Anak-anak berkebutuhan khusus tetap bisa memperoleh pendidikan yang layak, kami juga berencana untuk menambah resource centre di wilayah Gresik Utara, Selatan dan Bawean,” kata Wabup.
Bu Min menambahkan keberadaan sanggar Al-Ikhlas ini juga dinilai membantu Pemerintah Kabupaten Gresik dalam memfasilitasi anak disabilitas untuk tetap bisa memperoleh pendidikan yang layak. Menurutnya keterbatasan tidak menghalangi untuk berprestasi.
Ia melanjutkan bahwa telah ditemukan inovasi pembelajaran Al-Qur’an bagi disabilitas dengan metode amakasa yang berhasil dikembangkan salah satu guru di Gresik dan diakui oleh Kementerian Agama untuk dapat diterapkan di seluruh Indonesia.
“Metode amakasa ini juga pernah menghantarkan salah satu siswa disabilitas menorehkan prestasi di event MTQ beberapa waktu yang lalu. Saya berharap sanggar ini juga nantinya menggunakan metode tersebut,” tutur Bu Min.
Bu Min berharap keberadaan sanggar dan sekolah terapi anak-anak disabilitas di Desa Madumulyorejo ini dpaat terus berkembang dan bermanfaat bagi anak-anak yang berada di wilayah sekitar desa tersebut sehingga tidak sampai menempuh jarak yang jauh untuk tetap bisa sekolah.
“Semoga keberadaan sanggar bisa bermanfaat bagi anak-anak dan dapat terus berkembang,” jelasnya.
Sementara itu asisten I Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto menyebut pembangunan Jawa Timur telah menuju inklusifitas dimana pembangunan dan renovasi insfrastruktur mulai berfokus pada inklusi sosial dengan penyediaan fasilitas yang ramah disabilitas seperti tempat pelayanan public dan pelayanan pendidikan disabilitas.
“Disisi pendidikan sesuai dengan Peraturan Gubernur nomer 30 tahun 2018 tentang penyelenggaraan pendidikan inklusi Provinsi Jawa Timur bahwa seluruh sekolah di Jawa Timur telah mengarah ke sekolah inklusi yg juga mengatur tentang penyediaan tenaga pendidik khusus utk sekolah yang menerima siswa berkebutuhan khusus,” kata Benny.
Oleh sebab itu, lanjut Benny atas program yang dijalankan Pemkab Gresik, pihaknya sangat mensupport dan memberikan apresiasi yang sangat luar biasa.
“Upaya Pemkab Gresik yang focus memberikan perhatian bagi penyandang disabilitas ini harus didukung penuh,” ujarnya.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB