PORTALSURABAYA.COM – Metode Amakasa merupakan penemuan baru untuk pembelajaran membaca Al – Quran bagi anak dengan gangguan pendengaran (Tunarungu). Untuk itu, UPT Resource Centre Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik sudah diterapkan ke siswa yang mengalami gangguan pendengaran.
Bertempat di UPT Resource, sebanyak 35 siswa tunarungu dari Gresik dan luar Gresik belajar membaca Al Qur’an dengan metode Amakasa didampingi oleh orang tua.
Kepala UPT Resource Center Gresik, Innik Hikmatin mengatakan pelatihan membaca Al- Quran isyarat dengan metode Amakasa ini dikhususkan kepada anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran atau tunarungu, pembelajaran melalui isyarat tangan sambil berucap.
“Anak tunarungu tidak bisa mendengar tapi bisa mengucapkan kata – kata tapi dengan kaguk. Sehingga dengan pelatihan ini bisa melatih mereka untuk belajar membaca Al-Quran dengan isyarat dan mengucapkannya,”kata Innik, Minggu (13/6/2021).
Innik melanjutkan proses pembelajaran membaca Al-quran dengan isyarat tangan dari metode Amakasa itu untuk membaca Iqro’ dan tajwid dengan tujuan untuk melatih para siswa agar bisa berbicara atau mengaji Al-Quran.
“Metode Amakasa ini untuk belajar membaca Al-Quran terutama untuk Iqro’ dan tajwid. Dengan metode bahasa isyarat tangan sambil bersuara ini siswa bisa berbicara atau mengaji,” ucapnya.
Innik menceritakan dirinya menemukan atau mengkonsep metode Amakasa untuk penderita gangguan pendengaran itu sejak 25 tahun lalu, atau sejak tahun 1996, kemudian tahun 2021 ini metode Amakasa diperbarui lagi agar lebih bisa di pahami.
“Pada bulan ramadhan, Al-Quran diturunkan, begitu juga metode Amakasa ini saya temukan dan saya terapkan kepada siswa tunarungu juga tepat di bulan ramadhan,” ujar Innik.
Penemuan metode Amakasa ini mendapat apresiasi dari Pemkab Gresik, yang akan segera di patenkan ke tingkat nasional sebagai hak milik Indonesia agar bisa disempurnakan lagi dengan metode-metode lain.
“Amakasa ini sudah mendapatkan respon dari Wakil Bupati (Bu Min) dan mendukung untuk segera di patenkan sebagai penemuan metode belajar membaca Al-Quran dengan isyarat sebagai hak milik indonesia,” katanya.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB