PORTALSURABAYA.COM – Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) mengungkapkan, bahwa Kementerian Perdagangan mendorong para pelaku usaha dan eksportir untuk memaksimalkan pemanfaatan implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA).
“Jika dimanfaatkan dengan baik, IA-CEPA ini dapat mendorong perdagangan kedua negara sekaligus meningkatkan ekspor Indonesia ke Negeri Kanguru tersebut,” ungkap Muhammad Lutfi dalam keterangan tertulisnya.
Hingga Maret 2022, nilai total perdagangan Indonesia dan Australia tercatat sebesar USD 2,79 miliar, turun 2,31 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara pada 2021, perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 12,6 miliar, naik 76,84 persen dibandingkan 2020 sebesar USD 7,15 miliar.
Ekspor non-migas utama Indonesia ke Australia di antaranya produk bagian elektronik, kayu tropis, pupuk, besi baja, serta emas. Sedangkan impor Indonesia dari Australia di antaranya biji besi dan konsentratnya, batu bara bitumen, gandum dan meslin, biji besi, serta gula.
Implementasi IA-CEPA merupakan satu di antara isu yang diangkat pada pertemuan bilateral antara Joko Widodo, Presiden RI, dengan Anthony Albanese, Perdana Menteri (PM) Australia, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022).
Mendag menyampaikan kembali pernyataan Jokowi agar pemanfaatan terhadap IA-CEPA dapat dioptimalisasi, sehingga perluasan akses pasar, peningkatan standardisasi dan ekosistem sektor-sektor industri unggul.
“Serta peningkatan keterampilan dan pelatihan untuk sektor strategis, dapat terlaksana dengan baik,” imbuhnya.
Pada pertemuan tersebut, lanjut Lutfi, Jokowi berharap Australia dapat memberikan perhatian khusus dalam pembukaan akses untuk produk-produk unggulan dan bernilai tambah, seperti otomotif.
Sebelumnya, Jokowi juga telah melepas ekspor pertama kendaraan buatan Indonesia ke Australia pada Februari 2022 lalu. Menurut Jokowi, capaian ini semakin memberikan kepercayaan terhadap kualitas produk-produk Indonesia dan membuka akses bagi produk-produk Indonesia lainnya.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB