PORTALSURABAYA.COM – Puluhan warga Desa Truni, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan keracunan massal akibat mengkonsumsi makanan yang dihidangkan saat hajatan pemberian nama cucu.
Akibatnya, puluhan warga di larikan ke rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kecamatan Babat karena keluhan sakit kepala, panas dan mual-mual disertai muntah dan diare.
Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro mengatakan puluhan warga Desa Truni mengalami keracunan massal saat mengkonsumsi hidangan hajatan pemberian nama cucu di rumah Wahyudi warga Desa Kecamatan babat.
“Ya, ada puluhan warga yang diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi hidangan makanan hajatan di salah satu warga Desa Truni Kecamatan Babat, hajatan pemberian nama cucu,” kata Anton.
Kini lanjut Anton, beberapa warga masih di rawat di beberapa rumah sakit dan puskesmas. Puluhan warga tersebut dibawa ke RSNU Babat 17 orang dan Puskesmas Babat 2 orang dan RSUM Babat sekitar 12 Orang.
Baca Juga: Tambahan Tabung dari Provinsi, Gas Elpiji Subsidi 3 Kg di Lamongan Aman
“Jumlah total ada 29 warga yang masuk ke rumah sakit dan 2 di rawat di Puskesmas. Lalu, 5 orang diperbolehkan pulang, untuk menjalani rawat jalan,” ungkapnya, Senin (31/7/2023).
Anton menceritakan, peristiwa keracunan tersebut bermula pada Jumat (28/7/2023) sekitar pukul 16.00. Seorang warga bernama Wahyudi mengundang warga sekitar untuk hadir di acara hajatan pemberian nama cucunya.
Kemudian, hari Sabtu (29/7/2023) banyak warga yang usai datang di acara hajatan tersebut mulai merasakan keluhan sakit kepala, panas dan mual-mual disertai muntah dan diare.
“Nah, pada hari Sabtu malam itu banyak warga (orang) dilarikan ke Rumah Sakit Muhamadiyah (RSUM), RSUN dan puskesmas di Babat karena mengalami gejala panas, mual dan sakit kepala untuk mendapatkan perawatan medis hingga sekarang,” jelas Anton.
Saat ini lanjut Anton, penyidikan masih melakukan pihaknya atas dugaan keracunan massal ini dengan meminta keterangan sejumlah saksi.
“Kami melakukan penyelidikan dengan mengambil sampel makanan yang menjadi penyebab dugaan keracunan massal tersebut,” ungkapnya.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB