PORTALSURABAYA.COM – Kemenangan 3-1 atas Bali United pada laga penutup putaran pertama, Rabu (5 Januari 2022), melambungkan nama Marselino Ferdinan yang bermain spartan. Selain mencatatkan namanya di papan skor, adik dari Oktafianus Fernando ini juga bikin assist pada gol pertama yang dilesakkan Samsul Arif Munif.
Bahkan Marsel, sapaan akrab gelandang asal Bintang Timur (klub internal Persebaya) ini, dinobatkan sebagai Man of The Match di laga yang dihelat di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar – Bali.
Namun, yang tak kalah moncernya adalah penampilan Andhika Ramadhani. Kiper yang dipercaya Aji Santoso dan Benny van Breukelen menjaga gawang Green Force saat itu. Dhika, panggilan akrabnya, berhasil menggagalkan tendangan pinalti Ilija Spasojevic pada menit ke-88.
Pertandingan yang bertepatan dengan ultahnya ke-23 itu berkesan mendalam di benak Arek Perak, Suroboyo ini. Kiper yang memulai debut pada Minggu (3/10/2021) melawan PSIS ini sampai terharu usai Asep Yandis, wasit dari Jawa Barat yang memimpin laga tersebut, meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Berikut wawancara portalsurabaya.com dengan Adhika Ramadhani di sela-sela libur latihan, Sabtu (8 Januari 2022).
Dhika, biasanya kalau sebelum pertandingan, kamu telpon siapa dan apa yang dibicarakan? Minta doa ke orang tua, misalnya?
Telpon orang tua dan keluarga besar, minta doa restu buat Persebaya.
Saat lawan Bali United, sebelum berhasil menggagalkan tendangan pinalti Spasojevic, apa ada firasat sebelum pertandingan?
Gak ada firasat apa-apa. Cuma percaya sama diri kita sendiri bahwa bisa dapat bola tersebut. Dan alhamdulillah rejeki dari Allah SWT bola dapat dan gak masuk.
Persebaya kan hampir tiap tanding kena pinalti, lawan PSIS dan Arema misalnya. Apakah itu juga menjadi pelajaran buat seorang Andhika?
Iya, kita harus fokus sama satu arah bola. Dan setiap kesempatan pertandingan adalah pelajaran untuk pertandingan ke depannya saya bisa lebih baik lagi.
Apakah Coach Benny juga kasih latihan khusus menghadapi tendangan pinalti?
Coach Benny dan Coach Aji menyampaikan ke saya jika lawan dapat pinalti aku harus fokus sama satu tujuan arah bola. Urusan masuk atau enggak itu belakangan.
Kalau dari teman-teman di lapangan, Arif Satria misalnya sebagai kapten, apa ada memotivasi secara khusus?
Memotivasi saya untuk fokus dan percaya diri. Sama seperti teman-teman lainnya, itu yang disampaikan ke saya waktu lawan Bali United kemarin.
Waktu versus Bali United, kamu terharu usai wasit meniup peluit terakhir, kenapa? Apa karena bertepatan dengan ulang tahunmu?
Bener banget. Terharu diberi kado spesial kemenangan di hari ulang tahun dan diberi rejeki menghalau tendangan Spaso.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB
