PORTALSURABAYA.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik terus melakukan upaya untuk menjaga lingkungan terutama sampah, terutama sampah rumah tangga. Untuk itu DLH membuat program yang bersinergi dengan warga terutama kaum muda dengan menukar sampah dengan kopi.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan Gresik, Irwanto mengatakan masalah sampah bukan hanya tanggung jawab satu atau dua orang saja tapi semua elemen masyarakat harus bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan.
Sehingga dengan adanya edukasi sampah yang di tukar dengan kopi dan makanan kecil lainnya itu bisa sama – sama menjaga lingkungan sekitar. Sebuah terobosan yang sangat bagus serta sesuai dengan program Bupati Gresik.
“Jadi tidak hanya sampah tukar kopi dan makanan kecil lainnya tapi juga diberikan edukasi tentang persampahan. Ini juga sesuai dengan program dari Bupati,” kata Irwanto saat ditemui di perumahan Sidorukun Gresik.
Irwanto menjelaskan pihaknya sebagai pemerintah terbantu dengan program ini, terutama dalam menangani sampah di lingkungan Gresik. Sehingga dengan adanya tukar sampah dengan kopi ini bisa membantu untuk mengurangi sampah yang non organik.
Lebih lanjut, Irwanto menyebut sampah-sampah non organik seperti kardus, botol, kaleng dan lain sebagainya bisa di tukarkan. Sementara di wilayah Sidorukun sudah ada tiga tempat untuk penukaran sampah non organik dengan kopi.
“Untuk tahun ini dari 3 tempat warung kopi yang sudah edukasi dengan sampah tukar kopi. Alhamdulillah hingga saat ini rata-rata 1 ton sampah yang dihasilkan. Sehingga nantinya sampah ini bisa dikelola lagi dan bisa dijual yang sudah tidak bisa digunakan kembali,” jelasnya, Minggu (26/9/2021).
Kemudian, pria yang baru saja menjabat sebagai Kepala Bidang di lingkungan DLH ini mengatakan untuk lokasi penukaran sampah non organik masih di sekitar perumahan warga.
“Jadi ini sangat membantu sekali dalam menangani masalah sampah di Kabupaten Gresik. Kami memberikan apresiasi kepada mereka yang sudah melakukan edukasi tentang edukasi sampah yang ditukar dengan kopi ini,”jelasnya.
Ditempat yang sama, Camat Gresik, Agung Endro menjelaskan, bahwa untuk kopi tukar sampah ini bisa mengurangi keberadaan sampah di Kabupaten Gresik terutama di lingkup kecil kecamatan sini.
Tidak hanya itu, alasan lainnya sebab warga Gresik khususnya yang suka ngopi dengan adanya program kopi sampah ini bisa memicu warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, sebab bisa ditukar dengan kopi di warkop. Hal ini menjadi salah satu tujuan utama untuk mengurangi sampah di Kabupaten Gresik.
“Harapan dengan adanya kopi tukar sampah ini bisa mengurangi sampah di Kabupaten Gresik dan serta bisa mengedukasi kepada masyarakat umum terutama di Gresik untuk bersama – sama menjaga lingkungan dari sampah,” terang Agung.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB