PORTALSURABAYA.COM – Pemaparan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjadi yang terbaik dan dipilih sebagai “Best Performance” di ajang Innolympia Festival Chief Business Development Officer (CBDO) Innovation School 2023 di Kantor Kementerian BUMN RI, Jakarta, beberapa waktu lalu. Raihan ini diperoleh setelah Dwi Satriyo meenginisiasi dan mempresentasikan sendiri bersama tim dengan judul business project program One Stop Solution in Agriculture through Smart Precision Farming. “Prestasi ini merupakan salah bukti bahwa program ini mempunyai impact yang besar, serta menjadi portrait untuk pertanian kedepan,” ujar Dwi Satriyo.
Program Smart Precision Farming ini dilatarbelakangi besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia, terbukti dari peningkatan selama pandemi dan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, masih ada hal yang perlu ditingkatkan, yaitu produktivitas pertanian Indonesia masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara lain.
Dwi Satriyo mencontohkan, produktivitas padi di Indonesia masih lebih rendah dari negara Vietnam. Kondisi yang sama juga terjadi pada tanaman jagung nasional yang produktivitasnya kalah dengan Amerika dan produktivitas kedelai masih di bawah negara Brazil.
Tantangan pertanian Indonesia berikutnya, tambah Dwi Satriyo, adalah rendahnya regenerasi petani muda di Indonesia dari tahun ke tahun yang sebetulnya juga dialami negara lain. Data Bank Dunia menyebut, proporsi penduduk Indonesia yang bekerja sebagai petani menyusut tinggal 28,5% pada 2019. Padahal tiga dekade sebelumnya jumlahnya mencapai 55,5% dari total angkatan kerja. Sementara di sektor lain, justru meningkat.
“Smart Precision Farming dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pertanian Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi modern, sehingga budidaya pertanian dapat dilakukan dengan cara lebih efektif, efisien, dan presisi. Hasilnya pun lebih optimal sehingga pendapatan petani meningkat, dan menarik minat generasi muda Indonesia,” ujar Dwi Satriyo.
Baca Juga: Kinerja Terbaik Sejak Berdiri, Laba Petrokimia Gresik Capai Rp 2,23 Tiliun Tahun 2022
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, dalam program Smart Precision Farming, Petrokimia Gresik akan menggunakan pupuk berteknologi nano. Pupuk berteknologi nano ini merupakan produk baru dan pertama kali dikembangkan di Indonesia.
“Kami memproyeksikan produk ini akan mengubah landscape penggunaan pupuk konvensional. Pupuk nano yang diproduksi oleh Petrokimia Gresik saat ini sedang dalam proses pendaftaran di Kementerian Pertanian,” ujar Dwi Satriyo.
Dalam proyek ini, Petrokimia Gresik juga memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan IoT untuk mengaplikasikan pupuk nano dan mengambil data geo-spasial, soil test kit untuk mengukur unsur hara tanah, drone dengan teknologi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) yang dapat merekam indeks vegetasi tanaman melalui citra satelit kanal infra merah dan kanal merah. Data yang terekam menunjukkan tingkat konsentrasi klorofil daun.
“Teknologi ini memungkinkan petani mendapatkan rekomendasi dosis pemupukan yang tepat sehingga pemupukan dapat dilakukan dengan presisi. Selain itu, petani juga mendapatkan informasi terkait luas lahan dan bagaimana database tanah di lahannya,” tandasnya.
Program ini telah dilakukan piloting di Perkebunan Teh Pagilaran, Batang, Jawa Tengah pada tanggal 4 April 2023. Dalam uji coba tersebut, diperoleh peningkatan produktivitas sekitar 75%.
Baca Juga: Didukung Penuh Bank Jatim, PT Enha Sentosa Indonesia Sukses Ekspor Jahe ke Empat Negara
“Kami mampu mengumpulkan database pertanian, termasuk ukuran luas area, nutrisi tanah, dan status kesehatan tanaman yang akurat. Database ini akan menjadi big data yang sangat berharga untuk merumuskan kebijakan pertanian di Indonesia,” tutup Dwi Satriyo.
Innolympia Festival CBDO Innovation School 2023 ini merupakan puncak rangkaian dari CBDO yang diselenggarakan mulai bulan Februari 2023. Ajang nasional ini mempertandingkan ide dan inovasi dari beberapa top manajemen perusahaan BUMN di Indonesia.
Tahun ini hanya terpilih delapan dari puluhan ide dan inovasi bisnis untuk dipresentasikan di hadapan dewan juri, termasuk Petrokimia Gresik dengan program Smart Precision Farming. Ada tiga dewan juri dalam kompetisi ini yaitu Pahala N. Mansury, Wakil Menteri BUMN I; Tedi Bharata, Deputi SDMTI Kementerian BUMN; serta Lenita Tobing, Managing Director & Partner Boston Consulting Group.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB