PORTALSURABAYA.COM – Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin beserta delapan orang lainnya, dikabarkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (30/8/2021) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB.
Dalam OTT tersebut, penyidik lembaga antirasuah juga turut mengamankan uang ratusan juta rupiah di kediaman Tantri dan Hasan. Diduga, uang tersebut hasil suap terkait jual beli jabatan kepala desa (kades).
Pasca OTT, mereka langsung dibawa ke Polda Jatim, dan sekitar pukul 11.00 WIB, mereka dibawa ke Jakarta guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Pantauan di lapangan, sejumlah petugas dari Brimob dan KPK terlihat membawa beberapa koper dan sejumlah tas yang diduga berisi beberapa barang bukti.
Baca Juga: Kecelakaan di Semarang, Rais Aam PBNU Dirujuk ke RSI Surabaya
Saat keluar dari Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim dan masuk ke dalam bus menuju Jakarta, mereka dikawal sejumlah polisi bersenjata laras panjang.
Tidak ada keterangan apa pun, baik Tantri maupun Hasan ogah menjawab pertanyaan seumlah wartawan.
Sementara dalam keterangan persnya, Ketua KPK, Firli Bahuri menegaskan, jika pihaknya masih bekerja untuk mengumpulkan semua bukti.
“Untuk kegiatan tertangkap tangan di Probolinggo, Direktur Penyelidikan BJP Endar dan anggota masih bekerja, nanti pada saatnya KPK pasti memberikan penjelasan secara utuh setelah pengumpulan keterangan dan barang bukti sudah selesai,” ungkap Firli.
Baca Juga: Partai Nasdem Gelar Program Vaksinasi: 25 Ribu Dosis Khusus Pesantren di Jatim
OTT di Probolinggo, kata Firli, merupakan bentuk komitmen KPK dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. “KPK tetap berkomitmen melakukan pemberantasan korupsi dan tidak pernah berhenti sampai Indonesia bersih dari praktik-praktik korupsi,” tandas Firli.
Sekadar tahu, Hasan merupakan anggota DPR RI dari Partai Nasdem. Dia juga mantan bupati Probolinggo dua periode, kemudian digantikan Tantri, istrinya yang saat ini juga menjabat dua periode.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB
