PORTALSURABAYA.COM – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat acara peningkatan kualitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kecamatan Tambak, Bawean menilai Pelayanan digital merupakan langkah penting dalam membangun Desa mandiri juga merupakan bentuk adaptasi dari perkembangan teknologi di jaman modern.
Bu Min sapaan akrab Wabup Gresik ini menjelaskan salah satu diantaranya adalah data kemiskinan warga, dimana masih banyak data warga miskin yang belum juga masuk di server pusat.
Hal ini disebabkan minimnya pemahaman akan teknologi, sehingga masyarakat belum bisa mengawal pendataan secara langsung yang dilakukan oleh pemerintah desa.
“Administrasi online itu sekarang menjadi hal yang sangat penting, karena sekarang kita sudah masuk era digital. Apapun bisa dikerjakan secara online sehingga bisa cepat terselesaikan. Terutama seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dimana banyak data yang tidak sesuai kenyataan,” ujarnya, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Bupati Gresik Ajak Pelaku Usaha Bermitra dengan UMKM
Dari kacamata wabup, Pulau Bawean terutama Kecamatan Tambak atau Sangkapura, sebetulnya sudah memiliki aspek yang cukup dalam menerapkan digitalisasi tersebut.
“Kalau kita melihat aspek dasar yang harus dipenuhi, sebetulnya di Bawean itu sudah memadai. Tinggal kita mau memasukkan secara online apa tidak,” ucapnya.
Disamping itu, Bu Min juga menerangkan, saat ini Gresik merupakan kabupaten terbaik ke-3 dalam menjadikan desa mandiri se Jawa Timur, serta urutan ke-21 dalam skala nasional.
Meskipun begitu, dari 330 desa di Gresik masih ada 13 desa berkembang yang perlu diperhatikan. Yang 4 di antaranya berada di Kecamatan Tambak.
“Maka pengembangan desa ini kita dorong, desa yang masih masuk kategori sedang atau berkembang ini paling tidak menjadi desa maju. Dengan BPD sebagai mitra dari kepala desa, maka kalian harus bisa memberikan dukungan penuh, baik untuk kepala desa maupun warga,” katanya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB