PORTALSURABAYA.COM – Festival musik metal kembali di gelar, kali ini bertema Jombang Ground Move On #5 dengan menampilkan sepuluh band beraliran musik cadas sebagai bintang tamu, Minggu (30/1/2022).
Kesepuluh band metal yang semuanya berasal dari Jawa Timur yang mengusung musik cadas itu yakni Fodt band asal Surabaya yang membawa aliran musik black metal. Ada juga Lord Morgan yang beraliran black metal asal Surabaya, Inveksi yang beraliran dead metal asal Pasuruan.
Lalu ada Mory band yang cukup lawas asal Madiun beraliran black metal. Juga ada Banaspathi band black metal lahir di kota Mojokerto dan band beraliran black metal asal Jombang, Open Face Surgery.
Kemudian ada Terbunuh band yang mengusung musik black metal asal Malang, Dead Metal dimana band beraliran black metal yang juga milik GMO squad dan Antadusta band beraliran crust punk black metal dan banyak band metal lainnya.
Pada gelaran Jombang Ground Move On#5 ini band cadas asal Surabaya yakni Fodt sekaligus melakukan peluncuran album perdana mereka yang berjudul Dimensi Sang Gelap. Diketahui kata Fodt yang mengambil dari bahasa Norwegia yang berarti lahir itu.
Uniknya meski masih baru tapi musisi yang ada di dalam band Fodt adalah musisi kawakan di dunia black metal dan dead metal. Ada nama Bobby Deadstar, Roiz Banger, Kak Ov, J Hammergod dan Magg.
Salah satu personel Kak Ov mengatakan ide membentuk band Fodt ini sebenarnya sudah sejak lama bersama Bobby dan Roiz, namun baru terealisasi pada November 2021 lalu karena kesibukan masing-masing personel, sekaligus meluncurkan album perdana.
“Sebenarnya ide membentuk Fodt ini sudah lama, tapi karena kesibukan masing-masing personel dan syukur akhirnya kami bisa terbentuk November 2021 lalu dan Desember kami launching album perdana berjudul Dimensi Sang Gelap,” katanya, Selasa (1/2/2022).
Band yang bertemakan Nihilisme, Paganisme, Darkness dan Misanthropy ini dalam albumnya Dimensi Sang Gelap langsung ludes terjual. Kemudian pada Januari 2022 ini, Fodt merilis Full Length (CD version) perdananya melalui label negara tetangga.
Disini tidak tanggung tanggung dua album sekaligus bertitle Dimensi Sang Gelap dan A Tribute To My Inspiration. Tidak hanya itu, Fodt juga bekerja sama dengan label dalam negeri merilis full length (cassette version) dengan titel sama Dimensi Sang Gelap.
Kak Ov melanjutkan Fodt ini lebih berorientasi pada no profil, sebab sebagian besar personilnya tidak mengidolakan dan fanatik kepada siapapun. Konsep no profil ini disebabkan tiap personel menitik beratkan pada diri sendiri sebagai manusia.
“Kami tidak mengidolakan atau fanatik pada band atau personal tertentu. No profil ini konsep kami yang mana menuju pada diri pribadi sebagai manusia. Jadi kalian harus bertanggungjawab pada diri kalian sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu Bobby menambahkan secara musikalitas Fodt mencipta karakter tersendiri, melakukan evolusi pada musik Fodt sendiri dan sekarang sudah mulai terbentuk karakternya.
“Kami perlahan memulai membentuk karakter, menciptakan karya sendiri dan mengumpulkan material perangkat secara perlahan. Kami ingin memiliki karakter yang kuat sebagai Fodt,” jelasnya.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB