PORTALSURABAYA.COM – Awal musim kemarau tahun 2023 di Jatim diperkirakan terjadi pada bulan April dan Mei, termasuk di Kabupaten Gresik. Data dari laman resmi BMKG Jawa Timur. Karena itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik mengimbau agar warga tidak membakar lahan kosong sembarangan.
Data yang didapat dari Damkarla Gresik mencatat bahwa pada bulan Mei 2023 telah terjadi 10 kebakaran. Sedang rescue ada 44 kejadian.
Kepala Damkarla Gresik, Agustin Halomoan Sinaga mengatakan pada April dan Mei ini awal musim kemarau, jadi warga kami harapkan untuk tidak membakar sampah sembarangan tanpa pengawasan, terutama membakar lahan kosong karena sangat beresiko.
“Harus waspada jika warga akan melakukan pembakaran. Apalagi setelah membakar terus ditinggal tidak dijaga atau diawasi. Saat ini musim kemarau di Gresik,” ungkap Sinaga panggilan akrabnya, Kamis (1/6/2023).
Baca Juga: Teledor, Pabrik Palet Kayu di Sidayu Nyaris Ludes Terbakar
Ia mencontohkan kebakaran lahan kosong rumput alang-alang yang terjadi di Perumahan Ladiva dan Perumahan Menganti Permai, Desa Hulaan, Kecamatan Menganti pada Senin (29/5/2023) lalu misalkan membakar lahan kosong tanpa pengawasan sehingga menimbulkan kepanikan warga.
“Kejadian itu seperti dikatakan saksi mata salah satu petugas keamanan perumahan bernama Gunawan bahwa titik awal api diduga berasal dari pembakaran lahan kosong tanpa pengawasan,” jelasnya.
Juga kebakaran yang terjadi pada Selasa sore (30/5/2023) dimana lahan kosong rumput alang-alang yang ada di Jalan Raya Cerme Lor, Kelurahan Cerme Lor, Kecamatan Cerme. Titik awal kebakaran diduga berasal dari pembakaran sampah.
“Menurut keterangan saksi mata seorang penjaga warung bernama Nico yang berdekatan di lokasi kebakaran bahwa api diduga berasal dari pembakaran sampah tanpa dijaga atau diawasi saat sedang membakar, kemudian menjalar ke rumput alang-alang,” ungkap Sinaga.
Untuk itu, dirinya kembali menegaskan bahwa masyarakat harus waspada dan tak asal melakukan pembakaran. “Masyarakat diimbau tidak asal melakukan pembakaran di lahan kosong dan sampah. Harus diawasi dan dijaga,” ungkap Sinaga.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB