PORTALSURABAYA.COM – Kabupaten Gresik menjadi salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang sering dilanda bencana khususnya bencana alam Hidrometeorologi, hal ini berpotensi menimbulkan bencana banjir di sejumlah daerah, karena wilayah terdampak tersebut berada pada aliran sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong.
Bencana Hidrometeorogi tersebut tidak hanya banjir saja, namun juga memiliki potensi terjadinya angina kencang, angina puting beliung serta bencana tanah longsor.
Menghadapi potensi bencana yang terjadi, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani meminta kepada semua masyarakat dan pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan, juga berbagai strategi dan mitigasi bencana harus dipersiapkan guna antisipasi cuaca ekstrim yang melanda.
Bupati yang akrab disapa Gus Yani itu saat memimpin apel gelar pasukan dalam rangka antisipasi bencana alam tahun 2021 di wilayah Kabupaten Gresik yang dilaksanakan di halaman Mapolres Gresik, Senin pagi (25/10/2021) mengatakan sejak tahun 2020, wilayah Gresik sering terjadi bencana baik bencana alam maupun non alam seperti Covid-19 ini. Sehingga untuk mengantisipasi harus memperhatikan beberapa faktor.
“Seperti kita ketahui bahwa sejak tahun 2020 kita dihadapkan pada berbagai bencana, baik bencana alam maupun non alam berupa pandemi Covid-19, sehingga dalam penanganan bencana tersebut selain memperhatikan faktor evakuasi korban bencana laam juga harus memperhatikan faktor protokol kesehatan agar dalam proses penanganannya tidak menimbulkan kluster baru penyebaran Covid-19,” kata Gus Yani.
Dalam mitigasi bencana, Gus Yani mengatakan, tentunya dibutuhkan penyusunan program. Salah satu strategi yang dilakukan dlama menghadapi banjir yang tiap tahun terjadi adalah dengan melakukan normalisasi sungai.
“Minimal ada peningkatan strategi dlaam menghadapi bencana alam. Program mitigasi secara fisik yang akan kita lakukan segera adalah melakukan normalisasi pada bantaran sungai Kali Lamong. Setelah apel ini kita akan meninjau Kali Lamong untuk memastikan rencana normalisasi,” jelasnya.
Selain itu, normalisasi sungai juga akan dilakukan di bantaran sungai Kali Apur yang ada di wilayah Driyorejo. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak lagi terjadi banjir jika musim hujan nanti.
“Kita minta perusahaan sekitar untuk membantu normalisasi melalui CSR. Mereka kita minta untuk gotong royong melakukan normalisasi. Mudah-mudahan ikhtiar yang kita lakukan bersama ini dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi,” kata Gus Yani.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB