PORTALSURABAYA.COM – Laga tunda pekan ke-17 putaran pertama BRI Liga 1 2021 antara Persebaya Surabaya kontra Bali United dituntaskan di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu (5/1/2022).
Arek-arek Green Force membungkam Bali United dengan skor 3-1. Gol dicetak oleh Samsul Arif menit ke-4, Bruno Moreira (64′) dan Marselino Ferdinan (73′). Sedangkan gol balasan Bali United dicetak oleh Eber Bessa menit ke-13.
Berikut catatan hasil pengamatan pertandingan dari Kukuh Ismoyo, Arek Bonek Sukodono, yang disajikan setiap Persebaya habis berlaga.
Persebaya bermain seperti versus Persib (Rabu, 8 Desember 2021) lalu. Mengandalkan counter attack cepat yang bertumpu pada duo winger, Taisei Marukawa dan Bruno Moreira.
Terbukti berhasil. Gol Samsul Arif Munif memanfaatkan kesalahan Eber Bessa yang bolanya dicuri oleh Marselino Ferdinand untuk kemudian disodorkan kepada Cak Sul, sapaan akrab salah satu striker lokal Liga 1 ini, sendirian one on one dengan Wawan dan goal.
Tapi terus diserang, pada akhirnya kebobolan juga Persebaya. Tak hanya barisan penyerangnya, lini kedua Bali United sangat hidup membantu penyerangan. Tembakan dari jarak jauh beberapa kali dilakukan, namun hanya satu bola yang bersarang, dari Eber Bessa.
Sepertinya, sisi full back Bali United bisa dieksploitasi. Berulang kali mereka telat turun. Dan Bruno serta Taisei sering berada di posisi mereka dengan leluasa. Setiap mereka berdua melakukan akselerasi, dan gocekan, mereka ini cukup cepat untuk mengobrak-abrik sisi flank Bali United.
Pun, center back mereka yang tinggi besar ini, kecepatan larinya payah. Coach Aji Santoso pasti paham dan menginstruksikan pemainnya untuk beradu lari.
Marselino luar biasa. Sejak babak pertama, Marselino memang tampil sangat mobile sekali. Ia terampil saat membantu pertahanan, juga piawai saat membantu alur serangan Persebaya. Permainan satu dua bersama Taisei dan Bruno sangat ciamik kala membongkar pertahanan Bali United.
Bali United seperti yang saya katakan, cukup lemah di sisi full back mereka. Serta lemah dalam mengatasi kecepatan-kecepatan para pemain Persebaya.
Dua gol dari Bruno dan Marselino berasal dari skema serangan satu-dua sentuhan yang menjadi ciri khas Persebaya selama ini. Pun, sisi sayap mereka berulangkali dieksploitasi oleh para pemain Persebaya dengan cukup baik lewat skema umpan terobosan maupun umpan lambung ke sisi sayap dari lini belakang. Bali United tidak belajar dari kesalahan mereka saat gol pertama di babak pertama tadi.
Selain Marselino, kita harus mengacungkan jempol tinggi-tinggi kepada Arif Satria. Ia, selain berhasil melakukan clearance yang krusial, juga mampu memberikan garansi keamanan pertahanan dengan meng-cover Spasojevic dengan sangat baik.
Selain itu, ia menjadi komandan untuk M. Syaifuddin agar bahu-membahu melakukan defensif coverage dengan taktis. Hari ini ia tampil out-standing sekali.
Bali United sendiri tampil dengan mental yang buruk. Setelah kebobolan gol kedua, permainan mereka malah makin menurun.
Masuknya Lerby dan Fadhil Sausu tak mampu mengangkat moral serta serangan Bali United secara signifikan. Saking frustasinya, terlihat betapa groginya Spaso saat mengeksekusi penalti yang kemudian gagal sebab ditepis oleh Andhika Ramadhani. Andhika juga tampil apik di pertandingan kali ini.
Kalau toh ada pemain yang mungkin tampil di bawah form, saya bisa menyebut nama Alwi Slamat. Entah kenapa hari ini ia terlihat kurang mobile, terutama babak pertama.
Di babak kedua, walau tidak seberapa jelek banget, namun dibandingkan pertandingan sebelum-sebelumnya, ia tampil di bawah performa terbaiknya. Dapat dimaklumi, mungkin ia dimaksudkan untuk turun lebih dalam lagi melawan Nouri dan Ebber Bessa di pertarungan lini tengah, ketimbang harus sering naik membantu serangan.
***
Seri ketiga bersih dari kekalahan! Menakjubkan sekali performa Persebaya kali ini. Formasi dadakan karena ditinggal pemain ke Timnas, tak menyurutkan langkah bagus Persebaya dalam meraih poin penuh. Sampai kapan performa gemilang ini berlanjut?
Wajar ada pertanyaan tersebut, sebab saat putaran kedua besok, para pemain Persebaya yang bertugas di Timnas untuk ajang Piala AFF akan kembali ke tim. Ini yang akan jadi ujian buat Coach Aji ke depannya.
Akankah tetap mengandalkan formasi the winning team yang istimewa ini, atau memberikan kesempatan pada para punggawa Timnas untuk kembali mengambil posisi yang mereka tinggalkan kemarin. Meski mungkin berakibat pada harmonisasi permainan yang sudah terjalin selama seri ketiga ini.
We’ll see wae lah…
Untuk sekarang, nikmati sek ae.
Surabaya full senyum.***