PORTALSURABAYA.COM – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari melakukan inspeksi mendadak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah, Senin pagi. Mulai hari ini, sekolah di Kota Mojokerto mulai mengadakan PTM dengan kapasitas 100 persen setiap hari.
Ning Ita sapaan akrab Walikota meninjau penerapan sekolah tatap muka di SD Negeri Purwotengah I dan SMP Negeri II Kota Mojokerto. Dia turun langsung untuk memastikan protokol kesehatan (prokes) di sekolah telah diterapkan dengan baik.
Kepada wartawan, Ning Ita mengatakan seluruh sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) baik negeri maupun swasta melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 persen. Lantaran, capaian vaksin umum dan capaian lansia Kota Mojokerto di atas target berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri.
“Vaksin umum sudah mencapai di atas level 80 persen, dan capaian vaksin lansia diatas 60 persen. Sehingga, PTM 100 persen sesuai kapasitas ruangan masing-masing kelas dilaksanakan,” terangnya.
Tak hanya itu, lanjut Ning Ita, semua tenaga kependidikan dan pendidik sudah dilakukan vaksinasi tahap satu dan tahap dua. Begitu juga dengan sejumlah siswa yang sudah mendapatkan vaksin anak usia 6 sampai 11 tahun di tahap pertama, dan sebagian sudah tahap kedua.
“Adapun total vaksinasi anak di Kota Mojokerto hingga kini sudah mencapai 42,66 persen,” tegasnya, Senin (3/1/2021).
Ning Ita menjelaskan, PTM kali ini berbeda dengan PTM terbatas sebelumnya. Saat ini semua ruangan terisi dengan kuota maksimal siswa. Dan jam pembelajaran juga tidak ada shift-shift an lagi.
“Kalau yang kemarin kan terbatas hanya 50 persen, sehingga satu kelas dibagi menjadi dua, jadi ada dua shift untuk satu kelasnya,” ucapnya.
Namun, untuk kantin di lingkungan sekolah masih belum diperbolehkan berjualan hingga kini. “Kantin belum buka, jadi siswa kita sarankan bawa bekal dari rumah. Kalau koperasi siswa memang sudah buka,” ujarnya.
Ia juga melakukan antisipasi pengaturan jam pulang sekolah untuk mencegah kerumunan. Yakni diatur secara bergantian, dimana siswa kelas IX dijadwalkan lebih dulu pulang pada pukul 11.00 WIB. Sedangkan, sepuluh menit berikutnya dilanjutkan siswa kelas VIII, dan sepuluh menit berikutnya barulah siswa kelas VII.
“Kalau berangkat mereka memang gak bersamaan. Nah, untuk pulangnya ini kita antisipasi kerumunannya dengan diatur secara bergantian,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Amin Wachid menjelaskan total ada 59 SD negeri dan swasta dan 10 SMP negeri dan swasta yang melaksanakan PTM terbatas 100 persen.
Meski demikian, pelaksanaan PTM tersebut harus dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes). “Hari ini kita mulai PTM 100 persen, di seluruh SD/MI dan SMP/MTs Negeri maupun Swasta. Tapi tetap prokes ketat,” ujarnya.
Pelaksanaan PTM terbatas 100 persen ini, lanjut Amin, bakal dilakukan setiap hari. Tentunya dengan kapasitas ruang kelas 100 persen dan waktu pembelajaran sebanyak enam jam tanpa istirahat. (Susan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB