PORTALSURABAYA.COM – Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Elestianto Dardak menegaskan, bahwa di era pandemi Covid-19, dunia pendidikan memerlukan inovasi-inovasi baru. Sebab belajaran saat ini, sudah dilakukan tidak hanya di ruang kelas, tapi juga di luar kelas.
“Oleh karena itu kita harus memperluas cakrawala kita dalam dunia pembelajaran,” ungkap Emil saat menghadiri seminar pendidikan yang digelar Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) selama dua hari, Sabtu dan Minggu (9-10/10/2021).
Dalam seminar nasional bertema “Strategi Inovasi Pembelajaran dan Rekayasa Teknologi di Era Pandemi Covid-19” tersebut, Emil mengungkap, saat ini proses mengajar mengutamakan active learning. Pembelajaran tak hanya berpacu dalam kelas namun juga luar kelas.
Oleh sebab itu, tegas Emil, perlu mewujudkan dan menumbuhkan inovasi-inovasi baru dalam pembentukan strategi pembelajaran. Yaitu aktif mencari, memilih, menemukan, menganalisis, menyimpulkan, dan mengomunikasikan hasil pembelajaran dengan sumber pembelajaran yang beragam dan sesuai.
Ia menyebut, strategi pembelajaran memang sudah harus diperbarui, apalagi metode pembelajaran yang mana peserta didiknya hanya sebagai pendengar saja.
Sehingga menurut Emil, metode tersebut sudah seharusnya di-upgrade, peserta didik juga dituntut untuk aktif. Begitu juga dengan pengajar, bukan hanya menyampaikan materi tapi juga dituntut untuk memberikan pemahaman dan bimbingan kepada peserta didik.
“Hidup itu selamanya untuk belajar atau life longs learning, tidak ada batas waktu dalam belajar,” jelasnya pada seminar yang juga dihadiri kalangan akademisi tersebut.
Sementara Dekan FT Unesa, Dr Maspiyah mengatakan, kampusnya memiliki visi: Unggul Dalam Teknologi dan Pendidikan Kejujuran. Sehingga ingin berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
“Melalui tema acara ini, saya berharap kita bisa berkontribusi dan berinovasi dalam pembelajaran dan teknologi di masa pandemi Covid-19 ini,” jelas Maspiyah.
Maspiyah juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan seminar nasional yang diselenggarakan oleh bidang kemahasiswaan dan alumni tersebut.
Aktivitas Pendidikan Terhambat
Masih di acara yang sama, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT Unesa, Dedy Rahman Prehanto menambahkan, era pandemi Covid-19 yang menyebabkan semua aktivitas menjadi terhambat. Salah satunya adalah kegiatan pembelajaran.
Sehingga dengan tuntutan kondisi seperti ini, maka inovasi strategi pembelajaran harus dimunculkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada di tengah era Revolusi Industri 4.0.
“Revolusi Industri 4.0 ini merupakan upaya pengembangan taraf hidup manusia menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online, di mana segala kegiatan produksi atau yang lainnya menggunakan internet sebagai penopang utama,” ujarnya.
Senada, Ketua Pusat Riset Sistem Informasi dan Ketua Program Doktor Sistem Informasi Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suryono mengimbau agar dunia pendidikan harus bisa mengikuti arus perubahan dalam era Revolusi Industri 4.0. “Karena kalau tidak, kita nanti akan tergilas,” ucapnya.
Suyono memaparkan, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan inovasi dalam pembentukan strategi pembelajaran di era pandemi dengan memanfaatkan teknologi yang ada agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
Menurut Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Drs. Herman Dwi Sudjono turut memberikan materi. Ia mengungkapkan, pembelajaran jarak jauh di era pandemi tetap dapat dilaksanakan secara efektif dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan penggunaan e-learning.
Laboratory of Engineering Systems and Controls Departement of Mechanical Engineering Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Latifah Nurahmi juga mengurai salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah parallel robotic.
Parallel robotic adalah perangkat mekanis yang mendukung basis tunggal atau efektor akhir dengan menggunakan beberapa rantai serial yang dikendalikan komputer. Robot paralel dimodelkan dengan menggunakan perhitungan kinematika sebagai manipulator pergerakan robot.
Tantangan Abad 21
Kaprodi S3 Pendidikan Vokasi Unesa, Prof. Dr. Eko Hariadi menjelaskan, bahwa pada abad ke-21 menjadi abad yang banyak tantangan. Para individu dituntut untuk memiliki skill yang mumpuni, salah satunya yakni kreativitas.
“Kreativitas menjadi ketrampilan teratas yang membawahi evaluasi, analisa, praktik, memahami, dan mengingat. Pada abad 21 ini, kreativitas memiliki peran penting,” ujarnya.
Dengan adanya kreativitas, akan mengarahkan individu menjadi pribadi yang dapat berpikir kritis. Tak terkecuali dalam bidang pendidikan.
Menurut Eko, penerapan kreativitas dapat dipraktikkan oleh para pengajar atau tenaga kependidikan melalui siswa maupun mahasiswa dengan cara meningkatkan model konstruk kreativitas yang terbagi ke dalam model empat C, yaitu mini-c, little-c, Pro-c, dan Big c.
Dalam segala bidang pendidikan, utamanya pada pendidikan teknik, kreativitas menjadikan individu dapat menemukan ide-ide dalam membuat keputusan, praktek, dan menyelesaikan masalah, seperti brainstorming, analogi, dan visualisasi.
Berpikir secara kreatif, masih kata Eko, membawa dampak positif bagi mahasiswa teknik dalam melihat permasalahan pada situasi yang riil dan lebih luas. “Mahasiswa teknik akan menghasilkan banyak ide yang khas yang dapat mendukung keahlian di bidangnya,” tegasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB