PORTALSURABAYA.COM – Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine atau biasa disebut PCV bertujuan untuk mencegah anak terinfeksi bakteri Streptococcus Pneumoniae atau kuman pneumokokus yang menyebabkan penyakit radang paru-paru, meningitis, dan infeksi darah atau bakteremia.
Di Indonesia berdasarkan hasil riset kesehatan dasar terjadi peningkatan Prevalensi Pneumonia pada balita dari 4,3 % pada tahun 2013 menjadi 5% ada tahun 2018.
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 mencatat sejumlah 551 balita meninggal dunia disebabkan oleh Pneumonia. Pada bayi, bahaya penyakit ini pun jauh lebih besar, yaitu dapat menyebabkan kematian dua kali lebih tinggi dibandingkan pada anak usia 1-4 tahun.
Tahun ini, Kabupaten Gresik dipilih sebagai tuan rumah pencanangan vaksinasi PCV, karena dinilai memiliki sasaran besar dengan kinerja dan capaian imunisasi rutin yang baik.
pada kesempatan ini, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi G. Sadikin, mencanangkan introduksi imunisasi Pneumokokus Konyugasi atau PCV di dilaksanakan dengan konsep kombinasi virtual dan tatap muka yang bertempat di Pendopo Kabupaten, Selasa (22/06/2021).
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani beserta Forkopimda, Perwakilan WHO Indonesia, Perwakilan UNICEF Indonesia, perwakilan CHAI (Clinton Health Access Initiative), perwakilan CDC Indonesia, dan perwakilan Inke Maris & Associates, Mitra Kerja BMGF (Bill and Melinda Gates Foundation) Indonesia hadir langsung dalam pencanangan tersebut.
Secara virtual, Menteri Kesehatan Budi G Sadikin mengatakan imunisasi PCV telah ditetapkan sebagai imunisasi rutin yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia secara bertahap.
“Kami menargetkan introduksi imunisasi PCV dilakukan secara bertahap dimana pada tahap awal dilaksanakan di daerah risiko tinggi dan tahun 2022 akan diperluas ke seluruh Indonesia. Imunisasi PCV diberikan kepada setiap anak sebanyak 3 dosis, yaitu pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan,” kata Budi.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Gresik sebagai tuan rumah pencanangam vaksin PCV.
Menurutnya ini merupakan hal yang luar biasa dan sangat membanggakan. Untuk itu, akan berkomitmen serta mengawal pelaksanaan vaksinasi PCV hingga sesuai dengan target yang dibutuhkan.
“Kami akan minta PKK dan organisasi lainnya untuk membantu mensosialisasikan kepada masyarakat. PKK harus menjadi pelopor imunisasi PCV ini,” ujar Bupati yang biasa di sapa Gus Yani ini.
Mantan ketua DPRD Gresik ini menambahkan, perlu adanya inovasi agar program ini dapat diterima di masyarakat, terutama dalam pemberian vaksin tahap 3 di usia 12 bulan.
“Kita akan mengawal, serta mensosialisasikan kepada masyarakat melalui organisasi seperti PKK, Fatayat, Aisyiah dan organisasi lalinnya yang ada di sini. Lalu kita coba bikin inovasi untuk pemberian vaksinasi tahap 3 besok, agar masyarakat mau datang,” jelasnya.
Masih menurut Gus Yani, imunisasi PCV adalah salah satu intervensi yang paling ampuh dan hemat biaya untuk mencegah Pneumonia pada anak-anak.
“Program ini akan berjalan sukses, apabila masyarakat mendukung penuh pelaksanaannya. Disatu sisi pemerintah juga akan fokus dalam mengawal pelaksanaan vaksinasi ini,” tegasnya.
Setelah pencanangan nasional secara resmi oleh Menteri Kesehatan, Plt. Direktur Jenderal P2P Kemenkes melakukan pemukulan bedug yang menandai dimulainya introduksi imunisasi PCV di Jawa Timur dan Jawa Barat pada tahun ini.
Acara kemudian dilanjutkan dengan dialog interaktif secara virtual dengan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat serta Bupati dan Walikota dari 8 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dan 6 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yang menjadi fokus pelaksanaan introduksi imunisasi PCV pada tahun 2021 untuk memastikan kesiapan introduksi di masing-masing daerah.
Selesai berdialog, dilakukan peninjauan ke pos pelayanan imunisasi untuk menyaksikan proses pemberian imunisasi PCV sekaligus berdialog dengan orang tua sasaran.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB