PORTALSURABAYA.COM – Tradisi Malam Selawe di Kabupaten Gresik kembali dihelat di komplek makam Sunan Giri, Sabtu (15/4). Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, bersama jajaran Forkopimda dan OPD Gresik turut serta mengikuti agenda tersebut. Dalam tradisi rutin tersebut, wabup membeberkan keistimewaan Malem Selawe.
“Malam ini adalah salah satu dari malam ganjil yang istimewa di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Karena di malam ganjil ini, diindikasikan turunnya malam Lailatul Qadar,” ujar wabup.
Konon menurut sejarah, tradisi Malem Selawe merupakan agenda rutin di malam ke 25 bulan Ramadhan. Tradisi ini dipercaya telah ada sejak zaman Raden Paku (Sunan Giri). Kala itu, sebelum mudik, Sunan Giri mengajak para santrinya untuk beri’tikaf di Masjid Giri, dengan harapan mendapatkan berkah malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: Bulan Juni Seluruh Kantin Madrasah di Gresik Harus Bersertifikat Halal
Pada era sekarang, tradisi tersebut berkembang tidak hanya beri’tikaf di masjid. Melainkan juga berziarah ke makam Sunan Giri dan melakukan berbagai amaliyah lainnya. Menurut wabup yang akrab disapa Bu Min itu, fenomena ini juga berdampak positif pada ratusan UMKM yang berjualan di sekitar lokasi makam.
“Karena banyaknya pengunjung di Masjid Giri maka hal ini bagus untuk UMKM sekitar. Karena menjelang lebaran pasti banyak masyarakat yang membutuhkan bermacam pakaian atau kebutuhan yang baru. Sehingga, hal ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.” ujar Bu Min.
Bu Min juga berharap, semangat Sunan Giri dalam mengajak masyarakat bermunajat kepada Allah SWT terus diwariskan ke masyarakat Gresik.
Dalam agenda yang sama, Camat Gresik Yusuf Anshori mengatakan, saat ini Kecamatan Kebomas telah membuka pelayanan terkait legalitas usaha. Pelayanan tersebut mulai berjalan sejak awal Ramadhan tahun ini.
“Kegiatan malam hari ini disamping kita malam selawean, tapi juga pelayanan gratis pemberian Nomer Induk Berusaha (NIB) kepada 3 UMKM dan sertifikat halal untuk 4 UMKM di Kecamatan Kebomas.” ujarnya.
Camat Anshori juga mengatakan, saat ini UMKM di Kebomas yang telah mendaftar NIB sebanyak 565 UMKM. Sedangan sertifikasi halal sebanyak 520 UMKM.
Dengan pelayanan ini, diharapkan UMKM Kebomas dapat semakin berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di GoogleNews PUB